Friday, May 29, 2009

Sekarang saya berada






Lokasi saya berada sekarang mengunakan google latitud

Tuesday, January 9, 2007

Rahsia DirectX

Game dan aplikasi multimedia adalah beberapa dari program paling memuaskan yang bisa didapatkan untuk PC Anda, tetapi menjalankan mereka dengan baik tidak selalu semudah yang diharapkan. Pertama, arsitektur PC tidak pernah didesain untuk gaming platform. Kedua, luasnya range PC menyebabkan komputer yang satu dapat berbeda dengan yang lain. Jika game console semua berisi hardware yang sama, maka PC tidak: besarnya range perbedaan dapat membuat sakit kepala pada waktu hendak bermain game. Untuk mengurangi rasa sakit tersebut, Microsoft perlu memperkenalkan standar umum yang dapat diikuti oleh semua game dan aplikasi multimedia—interface antara operating system dan hardware apapun yang terinstal dalam PC. Interface umum ini adalah DirectX, sesuatu yang dapat menjadi sumber banyak kebingungan. DirectX merupakan suatu interface yang didesain untuk mempermudah programming, baik bagi pengembang game dan kita yang hanyak ingin duduk santai dan memutar blockbuster terbaru. Namun sebelum kita melihat apa itu DirectX dan bagaimana ia bekerja, kita perlu sedikit melihat sejarahnya. Sejarah DirectX Setiap game perlu melakukan tugas tertentu secara berulang-ulang. Ia perlu melihat input dari mouse, joystick, atau keyboard, dan ia perlu menampilkan gambar layar dan memutar suara atau musik. Itulah yang dilakukan setiap game pada tingkat yang paling sederhana. Bayangkan seberapa kompleks ini bagi programer pada awal arsitektur PC sebelum Windows. Setiap programer perlu membuat cara mereka sendiri dalam membaca keyboard atau mendeteksi apakah joystick terhubung, dan hanya digunakan untuk bermain game. Bahkan diperlukan rutin khusus untuk menampilkan gambar paling sederhana pada layar atau memutar suara sederhana. Pada dasarnya, programer game berbicara secara langsung ke hardware PC pada tingkat dasar. Pada waktu Microsoft memperkenalkan Windows, itu merupakan sangat penting bagi stabilitas dan kesuksesan PC di mana sesuatunya dipermudah baik bagi pengembang dan pemain. Lagipula, siapa yang mau menulis game untuk suatu mesin jika mereka harus menemukan kembali rodanya setiap kali mereka membuat game baru? Ide Microsoft adalah sederhana: hentikan programer berbicara secara langsung kepada hardware, dan sebagai gantinya buat toolkit umum yang dapat mereka gunakan. Dari sini lahirlah DirectX. Teknologi ini kali pertama diperkenalkan pada tahun 1995 dan menjadi standar untuk pengembangan aplikasi multimedia pada platform Windows. Bagaimana DirectX Bekerja? Secara mendasar, DirectX merupakan interface antara hardware dalam PC Anda dan Windows itu sendiri, yang merupakan bagian dari Windows API (Application Programming Interface). Mari lihat contoh praktis. Pada waktu pembuat game ingin memutar file suara, ini hanyalah masalah menggunakan fungsi library yang sesuai. Pada waktu game berjalan, ia memanggil DirectX API, yang akan memutar file suara. Pembuat game tidak perlu tahu jenis sound card apa yang dihadapi, apa yang dapat dilakukannya, atau bagaimana berbicara kepadanya. Microsoft telah menyediakan DirectX, dan pabrikan sound card telah menyediakan driver yang berkemampuan DirectX. Ia menanyakan suara yang ingin dimainkan, hanya itu—pada mesin apapun ia dijalankan. Dari sisi kita sebagai gamer, DirectX juga memberikan kemudahan yang besar—paling tidak secara teori. Anda menginstal sound card baru di tempat yang lama, yang datang dengan driver DirectX. Lain waktu memainkan game Anda masih dapat mendengar suara dan musik, dan Anda tidak perlu melakukan perubahan konfigurasi yang kompleks. Pada awalnya, DirectX hanyalah toolkit sederhana: hardware masa awal terbatas dan pada waktu itu hanya dibutuhkan fungsi grafis yang sederhana. Seiring dengan perkembangan hardware dan software yang semakin kompleks, demikian juga DirectX. Ia sekarang lebih dari sekadar toolkit grafis, dan ia telah meliputi banyak rutin yang menangani semua jenis komunikasi hardware. Sebagai contoh, rutin DirectInput dapat menangani semua jenis perangkat input, dari mouse sederhana dengan dua-tombol sampai flight joystick yang kompleks. Bagian lain adalah DirectSound untuk perangkat audio dan DirectPlay yang menyediakan toolkit untuk bermain game secara online atau multiplayer. Versi DirectX Versi DirectX terakhir pada saat artikel ini ditulis adalah DirectX 9.0c. Ia berjalan pada semua versi Windows dari Windows 98 sampai Windows Server 2003. Namun, ia tidak dapat dijalankan pada Windows 95: jika Anda mempunyai komputer yang menjalankan Windows 95, Anda sudah mentok pada versi 8.0a. Windows NT 4 juga membutuhkan versi tertentu—yaitu DirectX 3.0a. Dengan banyaknya versi DirectX yang tersedia beberapa tahun belakangan, adalah sulit untuk mengetahui versi mana yang Anda butuhkan. Secara keseluruhan, semua versi DirectX backwardly compatible—game yang membutuhkan DirectX 7 akan dapat berjalan pada versi yang lebih baru, tetapi tidak dengan yang lebih lama. Banyak game yang secara eksplisit menyatakan bahwa mereka membutuhkan DirectX 9, dan tidak dapat berjalan jika versi terbaru belum diinstal. Ini karena mereka menggunakan fitur baru yang terdapat pada versi tersebut, walaupun developer malas sering menggunakan versi paling terakhir untuk game yang bersangkutan, padahal tidak menggunakan satupun peningkatan baru yang ada. Namun pada umumnya, jika suatu game terikat versi tersebut, Anda perlu meng-upgrade sebelum bermain. Peningkatan pada kode DirectX berarti peningkatan pada banyak game pada waktu Anda meng-upgrade ke DirectX terakhir. Apakah Saya Memerlukan DirectX 9.0? Biasanya, setiap game yang menggunakan DirectX akan menginstal versi DirectX yang dibutuhkan agar game tersebut dapat berjalan. Oleh karena itu, pada umumnya Anda tidak perlu men-download DirectX 9.0 agar game Anda dapat berjalan. Namun, tidak ada salahnya menginstal DirectX 9.0. Beberapa fitur baru yang terdapat pada DirectX 9.0 mungkin dapat meningkatkan kualitas dan kinerja game tersebut. Di samping itu, banyak demo game yang tidak dilengkapi dengan DirectX, jadi Anda mungkin perlu menginstal DirectX 9.0 jika ingin memainkan demo yang terbaru. Meng-upgrade DirectX Semua versi Windows yang tersedia datang dengan DirectX sebagai komponen inti sistem yang tidak dapat dihilangkan. Namun, banyak game baru membutuhkan versi paling terakhir supaya dapat berjalan dengan baik atau supaya dapat dijalankan. Biasanya, tempat terbaik untuk menginstal DirectX versi terbaru adalah dari situs Web Microsoft, yang dapat ditemukan di www.microsoft.com/windows/directx. Anda dapat men-download installer sederhana yang nantinya akan men-download komponen yang perlu diinstal oleh sistem, atau men-download langsung paket lengkap untuk instalasi secara offline. Salah satu sumber lain dari DirectX adalah game itu sendiri. Jika game membutuhkan suatu versi tertentu, itu akan ada di CD instalasi dan mungkin otomatis diinstal oleh installer game tersebut. Analisis Masalah DirectX Menganalisis masalah instalasi DirectX dapat menyulitkan, terutama jika Anda tidak mengetahui bagian mana yang menyebabkan game tidak dapat dimainkan. Untungnya, Microsoft menyediakan utility bernama DirectX Diagnostic Tool. Anda tidak akan menemukan tool ini pada Start Menu pada Windows versi berapapun, dan masing-masing cenderung menginstal pada tempat yang berbeda. Cara paling mudah untuk menggunakannya adalah dengan membuka dialog Run dari Start Menu, ketik dxdiag dan kemudian klik OK. Pada waktu pertama dijalankan, ia membutuhkan beberapa detik untuk menanyai instalasi DirectX dan memeriksa jika ada masalah. Tab DirectX File menampilkan versi setiap file yang digunakan. Notes pada bagian bawah perlu Anda lihat, karena file yang hilang atau terkorupsi akan ditandai di sini. Tab Display, Sound, Music, Input, dan Network semua berhubungan dengan bagian tertentu dari DirectX, dan semua kecuali tab Input menyediakan tool untuk mengetes fungsi hardware. Yang terakhir, tab More Help memberikan cara mudah untuk menjalankan DirectX Troubleshooter, cara Microsoft dalam memecahkan masalah umum DirectX.

Overclock

Kata overclock mungkin menjadi bahasa asing bagi seorang pemula yang tertarik dibidang hardware. Tetapi bagi mereka yang sudah mahir dibidang hardwawe, kata tersebut merupakan sebuah kata biasa dan digunakan dalam kehidupan sehari hari. Bahasa overclock disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang ertinya melakukan setup mainboard clock bagi processor maupun sebuah VGA. Kata overclock dikonotasikan dengan membuat computer lebih cepat.hobbiest melakukan overclock. Diperkirakan overclock sudah dimulai pada tahun 1985. Kalau tidak salah, computer pertama yang dijual yaitu jenis PC XT dengan processor tipe Intel (8088) dan dibuat lebih cepat bekerja dengan procesor dari NEC V20. Maklum kecepatan pada computer PC XT dahulu luar biasa lambatnya. Jangankan kata sistem Linux atau Windows. Yang kita kenal saat itu hanyalah PC-DOS IBM sebagai sistem operasi sebuah computer. DOS hanyalah berbentuk disket sudah dapat dijadikan storage pada computer termasuk sistem operasi. Pada tahun itu tidak banyak orang mengenal tentang harddisk ataupun memory seperti jenis. Hardware masih sangat mahal dan sederhana. Bahkan tidak pernah terdengar kata giga seperti sekarang ini. Memory masih dalam hitungan Kilobyte, harddisk pertama berukuran sangat besar dengan beberapa puluh megabyte Overclock mulai dilakukan ketika processor 486 DX dan Pentium Klasik pertama. Tetapi memacu processor hanya dapat dilakukan dengan jumper pada mainboard. Misalnya Pentium 166Mhz dijumper menjadi kecepatan 200Mhz, sedikit sekali perbedaan antara 166Mhz dan 200Mhz. Tetapi cukup lumayan untuk kecepatan pada tahun ini. Ramainya overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel mengeluarkan processor jenis Celeron berkecepatan 300Mhz dengan jenis slot 1 dan ramai ramai dipacu menjadi 450Mhz. Saat itulah muncul para overclocker yang mulai memacu processor sampai batas terakhir. Perusahaan Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat mainboard dengan option yang dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit dengan mainboard untuk setup via BIOS dan mainboard jumperless. Abit pertama mengumumkan mainboard dengan jumper minimal dan pemakai dapat melakukan setup pada BIOS untuk kecepatan processor. Apakah sebenarnnya tujuan overclock Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu sebuah processor VGA dan CPU agar lebih cepat bekerja. Tetapi saat ini untuk dengan teknologi yang ada, memungkinkan seseorang memiliki kemudahan membuat computer dengan overclock. Misalnya seseorang ingin memacu computer lebih cepat bekerja dengan processor yang lebih murah untuk menyamai computer yang memiliki processor lebih cepat dan mahal. Misalnya mengunakan processor seharga 1 juta tetapi mampu memiliki kecepatan yang hampir atau melebihi computer dengan procesor lebih mahal Ada juga tujuan khusus yang menjadi trend setelah tahun 2000. Misalnya untuk aplikasi game. Dengan melakukan overclock , sebuah computer akan lebih cepat dan lebih nyaman dinikmati. Dengan overclock semua perangkat akan meningkat. Fungsi yang terakhir inilah tujuan paling umum digunakan. Karena tersedianya perangkat tambahan hampir semuanya tersedia, serta didukung oleh perusahaan mainboard untuk memasukan sistem overclock pada BIOS. Sayangnya, ketika itu belum semua perkembangan telah sempurna. Karena masih terbatasnya perangkat seperti memory, mainboard dan heatsink yang tidak selengkap sekarang ini. Bagaimana melakukan overclock. Melakukan overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada BIOS. Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya processor bekerja pada kecepatan 16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan processor 1600Mhz atau 1.6GHz. Dengan merubah bus pada option BIOS misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer akan bekerja dengan kecepatan 2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil 2.1Ghz atau 2.128Mhz. Apakah sedemikian mudah melakukan overclock. Betul, hanya dengan cara inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang melakukan overclocking. Berapa mahal dari biaya overclock. Biaya overclock bisa bervariasi. Bila anda melakukan overclock sebuah computer yang tidak terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju processor menjadi 10% atau 20% lebih cepat. Mungkin anda tidak memerlukan biaya tambahan. Perubahan hanya dilakukan pada BIOS saja. Contoh anda mengunakan procesor 1.6Ghz, lalu memacu menjadi 2.1Ghz. Dengan heatsink standard, pada kecepatan tersebut masih diposisikan aman bagi computer dan dapat dilakukan dengan mudah. Tetapi bila dilakukan overclock cukup tinggi, misalnya diatas 25%, umumnya akan muncul kendala terjadi pada panas processor. Karena disain heatsink standard sebagai pendingin processor dibuat terbatas untuk kecepatan tertentu. Kendala pada panas processor dapat diperbaiki dengan menganti heatsink non standard. Dengan heatsink non standard maka processor terhindar dari hang atau malfunction karena terlalu panas bekerja. Atau dibantu pada sirkulasi udara didalam untuk memperbaiki sistem pendingin computer. Kenapa panas menjadi momok dari kegiatan overclock. Dengan peningkatan kecepatan, dampak akan membuat processor menjadi panas. Lalu dimana tingkat kemahalan dari kegiatan overclock. Bila anda melakukan overclock pada processor saja, tanpa memperbaiki perangkat lainnya. Hal ini dapat dikatakan murah. Tetapi bila anda berkeinginan mengoptimalkan seluruh perangkat yang ada, termasuk memory, mainboard premium, VGA top-end, power supply, pendingin bahkan case yang khusus di disain untuk overclocking. Disitulah nilai mahal yang harus disediakan. Karena perangkat khusus yang disediakan memang memiliki kelebihan tersendiri. Memiliki sebuah computer dengan tingkat hardware paling optimal hampir sama seperti membeli sebuah PC dengan harga 2 buah PC. Contoh saja, dahulu ada seorang pemula menginginkan pendingin yang baik bagi computer karena telah dioverclock. Untuk menghemat dia membeli fan berkecepatan 7.200RPM 80mm akan lebih murah dibandingkan membeli heatsink bagus tetapi lebih mahal. Beberapa hari kemudian, dia kembali menganti heatsink 7.200RPM dengan heatsink baru. Dikatakan , ketika fan dipasangkan didalam case ternyata malah membuat seluruh meja kerjanya ikut bergetar. Apa yang perlu diperlukan untuk melakukan overclock. Mudah untuk membuat processor agar dapat dioverclock, tetapi dampaknya cukup luas bagi hardware lain. Bila berbicara pada computer yang ada saat ini, melakukan overclock akan berdampak bagi hardware seperti sistem I/O, VGA dan lainnya. Mengoverclock sebuah processor beberapa MHz juga akan memacu kinerja bagian lain seperti memory, PCIe, PCI dan AGP clock. Artinya bila procesor dengan kecepatan bus 100MHz dipacu menjadi 120MHz (20%), maka kecepatan clock hardware lain juga meningkat. Demikian juga kecepatan memory akan dipacu mengikuti kecepatan processor yaitu sekitar 20%. Banyak kesalahan terjadi bagi pemula karena tidak terlalu mengenal perhitungan, kemampuan serta batasan dari hardware. Untuk itu kita bagi dari masing masing hardware yang terkait satu sama lain karena secara langsung akan terkena dampak ketika processor dipacu diatas standard. Dengan memacu overclock pada processor terdapat 3 hal penting 1. Processor memiliki batas kecepatan tertentu, semakin tinggi maka semakin panas dan tidak stabil. Menghadapi panas hanya dapat dihadapi dengan sistem pendingin yang baik. Menganti pendingin jenis tertentu akan menjaga keberhasilan ketika melakukan overclock. 2. Semakin tinggi multiplier sebuah processor akan semakin tidak stabil. Umumnya mereka yang ingin melakukan overclock mengambil inisiatif dengan jalan membeli processor bermultiplier rendah. Dengan multiplier rendah, maka kecepatan processor memiliki persentas lebih tinggi plus lebih murah. Misalnya anda mengunakan processor 2.4Ghz dengan multiplier 12 X 200Mhz akan mudah dipacu menjadi 3Gz dengan bus 250Mhz dann terjadi peningkatan 25%. Dibandingkan anda mengunakan processor 3GHz dengan bus 200Mhz dan multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja pada 3.75Ghz dengan bus 250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja 3. Daya power untuk processor. Kita mengenal dengan overvoltage. Dengan menambahkan voltage bagi processor akan menjaga kestabilan computer. Bila overclock dilakukan pada batas wajar, overvoltage jarang dilakukan. Tetapi pada overclock yang cukup extreme, overvoltage umumnya menjadi pilihan terakhir yang diambil. Dampaknya kembali kepada point pertama yaitu semakin panasnya processor. Mengapa overvoltage dilakukan. Semakin cepat processor bekerja, semakin besar daya atau power yang dibutuhkan. Dengan menambah supply power bagi processor dengan peningkatan voltage atau overvoltage akan memberikan power yang cukup ketika processor bekerja diatas kecepatan standard. Untuk meningkatkan daya bagi procesor, pada BIOS setup terdapat option Vcore. Angka Vcore inilah yang dimainkan agar processor menjadi lebih stabil Dampak pada chip-set dan kestabilan hardware lain. Setelah membahas kendala overclock processor, kita kembali melihat dasar dari bus clock pada sistem computer. Melihat dari bagian mainboard, terdapat pembagian kecepatan yang sama agar sinkron bekerja dari tiap tiap hardware. Melihat pembagian bus tersebut anda dapat menganalisa. Bila sebuah computer dengan kecepatan processor 100Mhz pada bus external, lalu dipacu menjadi 120Mhz. Dampaknya perhitungan clock pada device PCIe, AGP dan ISA bus juga meningkat 20% lebih cepat. Contoh saja bila sebuah VGA AGP dengan bus 66Mhz, dengan kecepatan chip-set yang dipacu 20% saja akan memaksa VGA bekerja pada kecepatan 80Mhz. Artinya akan sulit membuat VGA tetap stabil ketika memainkan game. Atau anda mengunakan harddisk jenis SATA yang sensitif terhadap perubahan, ketika melakukan overclock bisa saja menyebabkan kegagalan harddisk bekerja. Sebelum perusahaan mainboard membuat option pengunci PCIe/AGP dan PCI, cara paling mudah adalah mencari titik aman pada clock internal. Ketika seseorang melakukan overclock, 20% mungkin malah membuat hardware tidak stabil. Tetapi meningkatkan kecepatan pada overclock 30% malah hardware berjalan normal. Titik 30% adalah titik aman yang diambil para overclock. Perhitungan titik aman tersebut berbeda beda baik pada jenis procesor yang ada. Kendala pada peningkatan kecepatan bagi chip-set dengan overclock, saat ini bukanlah sebuah masalah. Beberapa perusahaan mainboard telah mendisain agar computer bekerja lebih stabil dengan penambahan option baru untuk pengunci dari clock hardware. Option ini berfungsi sebagai pengunci agar clock dari hardware lain tidak ikut naik mengikuti kecepatan clock processor. Ketika processor bekerja pada kecepatan non standard, maka ketiga bagian tersebut akan tetap sama bekerja seperti kecepatan standard. Persiapan dan tahapan overclock Karena overclock adalah kegiatan trial and error atau coba coba. Tahap paling awal adalah anda harus mengetahui dimana tempat untuk melakukan reset BIOS bila computer terkunci ketika dilakukan overcloking. Bila BIOS tidak dapat melakukan boot secara normal, maka pengembalin agar mainboard dapat berkerja kembali dengan melakukan reset BIOS pada untuk mengembalikan BIOS diposisi default. Hal lain adalah kesabaran. Coba melakukan peningkatan kecepatan processor secara tahap demi tahap. Melakukan peningkatan secara berlebihan hanya akan mengacaukan analisa anda. Melakukan overclock dengan perlahan akan lebih mudah berhasil, dan menganalisa sesaat apakah computer sudah dapat bekerja dengan baik. Dan coba nikmati beberapa aplikasi apakah semua sudah berjalan normal sebelum meningkatkan kecepatan processor lebih tinggi lagi. Bila terjadi kegagalan misalkan computer mengalami hang, blue screen atau gagal menjalankan aplikasi tertentu. Kembalilah menganalisa pada bagian hardware. Dan mencari dibagian manakah yang membuat computer gagal dilakukan overclock. Beberapa bagian yang sering menyebabkan kegagalan karena overclock : 1. Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock terjadi, bagian memory harus mengimbangi kecepatan processor. 2. Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard 3. Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak memadai 4. Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking 5. Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock Bagian yang paling penting pada overclock adalah memory dan power supply Beberapa tahun lalu anda pasti pernah mengenal memory jenis SDRAM dengan kecepatan PC100, PC133 dan PC150. Saat ini perkembangan kecepatan memory DDR dibagi dengan PC2100, PC2600 dan PC3200. Dan jenis DDR2 juga dibagi lagi menjadi PC4300, PC5400 dan selanjutnya. Dan terakhir teknologi dual channel agar memory memberikan bandwidth lebih besar dengan 2 buah modul memory yang harus dipasang bersama sama. Kita ambil contoh Pentium III dengan kecepatan 500Mhz bus 100Mhz. Untuk mengoverclock menjadi 667Mhz maka computer harus dilakukan setup dengan bus 133Mhz. Dan memory dari standard PC66/PC100 harus diganti dengan PC133 dan PC150 Bila anda mengunakan jenis Pentium 4 1.6Ghz dengan memory DDR dan bus 100Mhz maka computer cukup mengunakan PC2100. Tetapi dengan kecepatan overclock dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer idealnya mengunakan memory berkecepatan PC2700/DDR333. Pilihan dari kecepatan memory sebenarnya bukan masalah ketika mengoverclock processor. Hanya untuk mengoptimalkan kinerja computer, diperlukan sebuah kemampuan memory juga. Bila tujuan overclock untuk memaksimalkan seluruh kinerja sebuah computer maka kecepatan memory menjadi adalah hal yang mutlak . Sebagai contoh, mengunakan processor berkecepatan 200Mhz dengan dual channel memory untuk optimalnya memiliki kinerja pada memory dengan DDR memory berkecepatan DDR PC3200. Apakah memory berkecepatan PC2700 atau PC2100 tidak dapat digunakan. Jawabannya : tetap dapat digunakan. Beberapa mainboard saat ini sudah memasukan option multiplier atau pembagian bagi kecepatan memory dengan processor. Dengan menurunkan kecepatan multiplier memory maka computer dapat mengunakan kecepatan memory lebih rendah Dampak menurunkan multiplier memory tentu bertentangan dengan tujuan overclock. Disatu sisi kecepatan processor meningkat, disisi lain yaitu kecepatan memory menjadi menurun. Apakah yang terjadi jika kecepatan memory diturunkan. Tentu bagian memory hanya menghasilkan bandwidth lebih rendah atau memiliki kecepatan tranfer lebih rendah karena rendahnya clock yang dikurangi. Pada sisi processor atau CPU sedang bekerja cepat, disisi memory malahan terjadi kelambatan pada tranfer data antara processor ke memory. Hasilnya tentu menjadikan performa computer sedikit lebih rendah Pemakaian multiplier memory hanya berguna bila memory tidak sanggup bekerja terlalu tinggi ketika processor dilakukan overclock. Sebagai contoh anda mengunakan jenis DDR PC3200 jenis standard yang ada dipasaran. Dengan peningkatan kinerja processor dengan overclock, umumnya terjadi kegagalan pada memory. Karena memory tidak mampu bekerja diluar batas kecepatan standard. Pilihannya adalah menurunkan kecepatan multiplier 1 step dari kecepatan yang ada. Sebagai contoh pada gambar dibawah ini. Dengan kecepatan processor berFSB 200Mhz maka kecepatan memory standard akan dipacu pada 200Mhz X 2 = DDR400 atau sama dengan kecepatan PC3200. Melakukan overclock processor 10% saja dari kecepatan standard processor maka dibutuhkan kecepatan memory pada kecepatan DDR440. Bila memory tidak mampu bekerja pada kecepatan DDR440, pilihannya dengan menurunkan kecepatan multiplier 1 step dibawahnya. Sehingga memory akan bekerja pada kecepatan 365Mhz atau hampir sama seperti kecepatan PC2700. Karena memory memiliki kecepatan DDR400, dengan kecepatan 365Mhz masih dapat diterima atau dibawah kecepatan standard memory. Keinginan yang umumnya hendak dicapai oleh para gamer Keinginan seseorang memiliki computer lebih cepat tidak lepas dari hardware pendukung yang ada. Saat ini sudah banyak memory jenis premium dipasarkan. Pilihan mengunakan memory jenis Premium memang tidak mudah. Selain lebih mahal, memory dengan performa lebih tinggi dibandingkan memory standard memiliki keistimewaan tersendir. Kami sempat menanyakan pada sebuah produsen memory terbesar saat ini. Mengapa dibuat memory jenis premium (untuk overclock) dan standard. Jawaban dari mereka sederhana. Chip memory dibuat dengan beberapa model : Pertama adalah memory standard yang banyak dijual dipasaran. Memory standard ditujukan pada end user. Umumnya chip memory standard dijual lebih murah dan dirakit kembali menjadi memory module. Atau sudah dirakit menjadi memory module dan dijual ke perusahan computer untuk digunakan pada computer branded. Jenis memory standard diproduksi masal dalam jumlah banyak sehingga biaya produksi lebih murah. Jenis kedua adalah memory yang dijual khusus. Biasanya memory yang dijual khusus diperuntukan bagi perusahaan memory ternama. Perusahaan dengan merek memory tertentu memproduksi module memory dan diberikan label merek dari perusahaan pembuat module memory. Umumnya memory dengan merek tertentu sudah memiliki jaminan terhadap kompatibel diberbagai hardware. Jadi yang ditekankan adalah kompatible pada hardware yang ada dipasaran Ketiga adalah memory berdasarkan pesanan untuk jenis Premium. Perusahaan pembuat memory hanya membuat memory jenis Premium yang dipesanan dari perusahaan OEM/merek perusahaan memory tertentu dalam jumlah besar. Karena dibuat berdasarkan pesanan, walaupun memilik jumlah besar tetapi tetap mahal karena memiliki kualitas. Memory Premium memang dibuat dengan biaya ebih mahal. Selain memiliki daya tahan lebih tinggi, kemampuan memory Premium tidak akan pernah didapat pada memory standard dan hampir tidak pernah dijual langsung oleh pembuat memory itu sendiri. Kriteria dari memory Premium memang lepas dari kebutuhan memory standard. Biasanya dipasarkan dengan tingkat latency rendah, atau memiliki kemampuan bekerja pada clock tinggi. Khusus bagi para gamer, lebih memilih memory jenis premium. Jenis memory premium umumnya memiliki ketahanan lebih tinggi. Manfaat ganda juga didapat dengan memory premium. Saat ini ada 2 pilihan antara memory premium ber-latency rendah dengan ketahanan clock standard dan memory premium yang mampu bertahan pada kecepatan clock tinggi tetapi berlatency tinggi. Untuk mengunakan memory dengan kemampuan clock tinggi, lebih ideal digunakan pada overclock. Tetapi memiliki kelemahan dengan latency tinggi misalnya dinamai dengan PC4400 berlatency 2.5-3-3-6, sehingga computer terlihat kurang responsif. Tetapi pada memory yang memang lebih mampu bertahan pada clock tinggi dan mampu menerima voltage diatas standard (kami sebut VDIMM). Pilihan ini memang harus diambil, karena hanya jenis memory khusus inilah yang mampu mengimbangi kebutuhan tranfer data antara memory dengan processor. Kebalikannya adalah memory premium ber-latency rendah. Memory jenis ini memiliki fungsi ganda. Bila menginginkan sebuah computer dengan overclok tidak terlalu tinggi disarankan tetap mengunakan memory ber-latency rendah misalnya 2-2-2-6. Computer terlihat lebih responsif, karena memory begitu cepat bekerja dibandingkan memory dengan clock tinggi dan memiliki latency tinggi. Disamping efek respon yang baik pada memory ber-latency rendah, pemakaian overclock masih dimungkinkan asalkan tidak melebihi batas dari kemampuan maksimum memory. Dengan memainkan latency lebih tinggi pada memory ber-latency rendah, masih memungkinkan memory bekerja pada clock yang lebih besar. Misalnya PC3200 dengan latency 2-2-2-5 pada kecepatan 200Mhz, masih mampu bekerja pada 250Mhz dengan latency 3-3-3-6. Pilihannya terletak pada sipemakai, apakah membutuhkan ketahanan memory pada tingkat clock tinggi atau ingin mempertahankan kemampuan memory agar lebih responsif bekerja. Kenyamanan overclock dengan power supply bermutu (kelas premium) Terakhir adalah kemampuan dari power supply. Power supply premium memiliki tingkat efisiensi tinggi serta proteksi baik sebagai fungsinya sebagai power supply maupun keamanan bagi perangkat computer. Power supply premium memiliki beberapa fitur seperti overvoltage, overload, short protection dan sebagainya. Sistem proteksi pada output voltage sangat penting. Ketika power supply mengalami kelebihan beban, umumnya voltage output akan meningkat. Pada posisi membahayakan, maka power supply akan mematikan dirinya agar menjaga perangkat yang ada tidak mengalami overvoltage. Sistem proteksi ini dibutuhkan bagi para overclock agar harta didalam computer aman. Bila anda pernah menemukan sebuah mainboard dan procesor terbakar karena power supply terus saja memberikan supply daya ke computer. Itu adalah salah satu dampak dari kelemahan sistem power yang digunakan. Hal tersebut mungkin jarang terjadi pada pemakaian power supply kelas premium. Tentunya akan konyol bila seseorang mengunakan power supply standard seharga 300 ribu, tetapi dipasangkan pada seperangkat hardware yang harganya diatas 10 juta rupiah. Tetapi bagian terpenting adalah tingkat power efisiensi. Pada power supply dikenal dengan power efficiency / efisiensi power (power factor) sebagai perbandingan input dan output. Input adalah daya yang dibutuhkan oleh power supply dari sumber listrik, sedangkan output adalah daya DC yang dikeluarkan oleh power supply dari beban sebuah computer. Apakah arti dari power effisien itu. power effisien adalah perbandingan antara pemakaian input dengan hasil output yang dihasilkan. Bila sebuah power supply memiliki power ratio 50%, artinya 50% power output dihasilkan dari 100% input. Sebagai contoh, sebuah power supply dengan daya 300W dengan ratio 50% maka maksimum output yang dihasilkan adalah 150W. Saat ini sudah banyak produsen power supply jenis premium. Power supply jenis premium umumnya memiliki tingkat power effisien sampai 65-85%. Artinya daya yang dikeluarkan lebih efisien dibandingkan sebuah power supply standard. Dengan label 400W dan power efisien 75%, artinya output power yang dapat diberikan ke perangkat hardware mencapai tingkat maksimal 300W DC dengan kebutuhan daya listrik 400W AC. Dengan melakukan overcloking baik VGA maupun Processor, kebutuhan daya akan meningkat. Ada baiknya anda melihat kembali berapa kemampuan power supply terhadap beban hardware. Menyediakan power supply standard dan tingkat power effisien rendah hanya akan memboroskan daya listrik dan mengacaukan analisa anda ketika melakukan overclock Dengan artikel diatas, diharapkan pembaca sudah mengenal lebih jauh tentang hardware khususnya untuk pemakaian overclocking. Diharapkan juga anda tidak menganggap bahwa overclock adalah sebuah kegiatan gila yang beresiko. Siapapun dapat membuat sebuah computer lebih cepat dari standard. Overclock bukanlah kegiatan untuk merusak hardware, tetapi hanya meningkatkan performa computer agar bekerja lebih baik. Overclock tidak hanya bertujuan untuk membeli processor murah untuk menghasilkan kecepatan yang sama dengan processor yang lebih cepat dan mahal. Tetapi memaksimalkan perangkat seluruh harware yang ada, untuk bekerja semaksimal mungkin. Dampaknya, sebuah computer impian anda yang lebih nyaman, lebih cepat, dan lebih responsif agar dapat dinikmati.

Tips Memilih Processor + Mainboard

Bagaimana Memilih Processor? Meski di pasaran ada banyak merk processor yang banyak beredar, namun kami mencoba menyempitkan pilihannya dengan membaginya menjadi dua bagian. Hal ini berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan. Bagian yang pertama adalah processor Intel Pentium 4 family dan yang kedua AMD Athlon 64 Family. Kedua merk processor tersebut merupakan merk yang paling banyak dicari dan digunakan oleh kebanyakan orang dan keduanya memiliki beberapa fitur yang cukup berbeda. Di antaranya adalah Intel menggunakan long instruction pipelines yang didesain menghasilkan skala kecepatan clock supertinggi. Sedangkan pada AMD sendiri tidak menggunakan fitur tersebut, melainkan lebih menggunakan fitur shorter Instruction pipelines yang menghasilkan efisiensi yang baik namun sayangnya tidak bisa menghasilkan skala kecepatan yang tinggi. Untuk kalangan umum pastinya kedua hal tersebut akan membingungkan, karenanya kami akan mencoba menjelaskan bagaimana kelebihan dan kerurangan dari masing-masing merk processor. Intel Pentium 4 Family Biasa disebut Pentium 4. Meski dalam satu keluarga namun memiliki kecepatan yang berbeda-beda. Demikian juga dengan socket yang digunakan. Versi terbanyak yang digunakan Pentium 4 adalah menggunakan socket 478. Pada versi terbarunya telah menggunakan socket LGA 775 untuk mendukung beberapa motherboard keluaran terbaru. Prescott Merupakan generasi pertama Pentium 4 yang memiliki 1 MB L2 cache dan memiliki kecepatan 3,8 GHz. Namun, pada processor ini memiliki kendala yang cukup signifikan, yaitu memiliki panas yang cukup tinggi. Dan processor ini belum mendukung operating system dan aplikasi 64-bit. Segi baiknya, processor ini memang memiliki kinerja yang baik untuk menunjang kebutuhan multiaplikasi dan gaming. Pentium 4 Extreme Edition Merupakan jajaran processor premium dari Intel, untuk CPU desktop PC. Yang terbaru juga telah menggunakan socket LGA 775 dan berjalan di atas 3,46 GHz dengan fitur 512 K L2 cache ditambah dengan 2 MB L3 cache dan FSB sebesar 1066 MHz. Ia juga tersedia dalam versi 64-bit CPU. Pentium D Keluarga CPU Intel yang memiliki arsitektur dual-core. Beberapa seri yang sudah tersedia, di antaranya Pentium D 840, 830, dan 820 yang memiliki clock dari 2,80 sampai 3,20 GHz dengan FSB 800 MHz. Dengan L2 cache yang dimilikinya 2x1 Mb. Dengan dual-core, diharapkan mampu melakukan pemrosesan data dengan waktu yang lebih singkat. Selain itu, processor ini telah dilengkapi dengan EMT64T (Extended Memory 64 Technology) yang mendukung operating system dan aplikasi 64-bit. Jika Anda tertarik untuk membeli processor keluaran Intel, agaknya jajaran processor Pentium D adalah pilihan ideal. Dual-core dan dukungan 64-bit menjadi alasan utama. Karena ke depannya semua aplikasi dan operating system akan menggunakan 64-bit. Di samping harga jual processor ini terbilang cukup relevan, yaitu sekitar US$279. AMD Athlon 64 Family AMD memiliki tiga jenis processor dengan performa yang berbeda. Yaitu, Athlon 64 dan FX Series, juga Sempron. Meski dari ketiganya memiliki basic teknologi yang sama, namun beberapa fitur dan harga yang ditawarkan memiliki perbedaan yang cukup berarti. Pada dasarnya, processor AMD Athlon 64 mampu menghasilkan kecepatan yang tinggi terhadap aplikasi yang menggunakan banyak floating point dan kebutuhan bandwidth yang besar. Mengapa demikian? AMD Athlon 64 Pada processor ini memiliki dua versi. Versi yang pertama yang masih menggunakan memory single-channel. Yaitu Athlon 64 yang menggunakan socket 75. Sedangkan yang kedua menggunakan socket 939 dan sudah memiliki teknologi memory dual-channel. Untuk harga, sudah barang tentu Athlon 64 754 memiliki harga yang lebih murah dibanding 939. Keduanya memiliki L2 cache sebesar 1 MB, sedangkan untuk kecepatan yang ditawarkan beragam, mulai dari 2,4 GHz sampai dengan 3,0 GHz. Athlon 64 FX Processor ini merupakan processor yang paling tepat untuk menunjang para gamer, karena selain dilengkapi dengan L2 cache sebesar 1 MB dengan kecepatan terendah yang ditawarkan sebesar 2,6 GHz. Pada processor keluaran AMD baik Athlon 64 ataupun Athlon 64 FX sudah mendukung aplikasi dan operating system 64-bit. Dan kini AMD telah mengeluarkan processor dualcore, yaitu AMD Athlon 64 X2, masih menggunakan socket 939. Core Logic Chipset Seperti yang telah kami sebutkan di awal, salah satu bagian untuk memilih motherboard selain menentukan processor yang digunakan, core logic chipset juga bagian yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan. Mengapa demikian? Jika diumpamakan sebuah motherboard adalah kota, maka core logic chipset merupakan pemerintah local yang melakukan pengaturan alur informasi. Chipset memiliki tugas yang amat vital. Ia akan memerintahkan apa yang harus dilakukan oleh port USB, juga menentukan seberapa cepat system mengakses memory. Dengan demikian fungsi dari core logic chipset sangatlah penting untuk menunjang kinerja komputer. Sekarang ini, beberapa motherboard menggunakan dua skenario yang cukup berbeda. Skenario pertama adalah motherboard yang didesain untuk processor Intel Pentium 4. Masih mengadopsi cara lama, yaitu menggunakan memory controller yang tertanam di dalam chipset nortbridge. Pada skenario ini, chipset pada motherboard bertugas sekaligus sebagai memory controller yang merupakan mesin pengontrol untuk mengatur semua kebutuhan yang ada. Memory controller terletak di dalam chipset northbridge yang berada dengan jarak yang relatif tidak terlalu jauh dari processor. Tujuannya untuk menghasilkan bus bandwidth memory yang besar. Skenario yang kedua adalah motherboard untuk AMD Athlon 64, Athlon 64 FX dan Athlon 64 X2 yang memiliki perbedaan jauh dengan Intel. Pada motherboard AMD Athlon 64, memory controller tidak lagi terdapat pada nortbridge chipset, melainkan dipindahkan ke dalam processor. Pada kondisi ini, bus memory controller bisa sama cepat dengan kecepatan core processor. Dengan demikian, menjadikan sebuah pasangan gigahertz yang cepat sehingga mampu menghasilkan kinerja yang jauh lebih cepat ketimbang skenario yang pertama. Namun,ini bukan merupakan kemenangan secara mutlak, karena besarnya performa yang dimiliki oleh AMD memiliki kekurangan dalam fleksibilitas. Intel memang memiliki fleksibilitas yang cukup baik. Contohnya jika Anda sekarang membeli processor Intel Pentium 4, Anda bisa menggunakan processor tersebut pada motherboard yang menggunakan DDR400. Demikian juga untuk motherboard DDR2/800 bahkan untuk motherboard DDR3, yang akan segera diluncurkan. Hal tersebut tidak terjadi jika Anda menggunakan processor AMD Athlon 64 ataupun 64 FX karena controller-nya terikat pada satu teknologi memory saja. Sehingga Anda harus menyesuaikan memory yang Anda gunakan sesuai dengan controller yang terdapat secara terintegrasi di dalam processor. Itulah salah satu alasan kenapa sampai sekarang ini AMD masih mengadopsi teknologi memory DDR 400. Karena selain ingin tetap memberikan fleksibilitas terhadap konsumennya, AMD juga beranggapan kemampuan bandwith memory yang dihasilkan DDR 400 masih mampu menangani semua kebutuhan proses computing saat ini. Meskipun semua chipset mengacu pada memory controller, namun core logic chipset sendiri memiliki beberapa fungsi yang sangat penting. Yaitu performa USB, harddisk, dan seberapa cepat PCI dan VGA slot (AGP atau PCIe x16) dapat mentransfer data. Perkembangan Chipset Terakhir Intel Untuk Intel sekarang ini telah meluncurkan motherboard dengan chipset 955X dan 945P yang mendukung DDR2/667, dan secara tegas meninggalkan DDR400. Namun pada chipset ini, hal yang paling diunggulkan adalah kemampuan chipset mendukung fitur dual-core processor. nVIDIA Setelah sebelumnya sempat berseberangan dengan Intel, kini chipset nVIDIA bisa bersanding dengan processor Intel. Dengan mencoba mengeluarkan chipset terbarunya yaitu nVIDIA nForce4 Intel Edition. Chipset serupa sebelumnya hadir untuk basis Athlon 64. Pada chipset tersebut telah mendukung teknologi SLI dan dilengkapi dengan SATA 3 GB juga Firewall. Namun sayangnya, belum ada kepastian dari nVIDIA, mengenai dukungan chipset tersebut untuk dual-core processor. VIA Meski produsen yang satu ini terbilang lambat mengembangkan teknologi ketimbang kedua produsen yang telah kami sebutkan di atas, namun VIA telah mengeluarkan VIA PT984 Pro. Keunikan chipset ini adalah dapat menjalankan video card PCI Express x16 juga AGP 8x. Keduanya dapat berjalan secara simultan dan mendukung dual monitor. Namun, hal tersebut berbeda dengan SLI. Karena pada konfigurasi SLI, mampu membagi bandwidth data dari dua buah video card. Selain itu, VIA memberikan dua pilihan memory yaitu DDR400 dan DDR2 667 sehingga bisa menyesuaikan dengan kebutuhannya. Setelah sebelumnya kami berikan beberapa tip untuk memilih processor, maka kami akan memberikan juga kepada Anda bagaimana memilih chipset yang tepat. - Hal pertama yang Anda harus perhatikan adalah jenis chipset yang digunakan. Jangan terkecoh dengan nama-nama produk yang unik. Beberapa produsen sengaja menggunakan nama yang unik untuk menarik pembeli. Namun tidak jarang hasil dan kinerja yang dimilikinya kurang sesuai dengan namanya. - Perhatikan kecepatan interkoneksi antara chipset northbride dengan southbridge. Kecepatannya minimal menggunakan 133 MB/s. Beberapa produk terbaru sudah bisa mencapai 2 GB/s. Mana yang harus dibutuhkan, itu adalah sebuah pertanyaan yang sulit. Untuk kebutuhan ‘normal’ 800 MB/s hingga 1 GB/s terbilang cukup memadai. Anda juga butuh pertimbangan untuk konfigurasi chipset jika ada 4 PCI Express X1 dalam sebuah sourthbridge, Anda akan membutuhkan 1-2 GB/s koneksi untuk mendukung bandwidth yang sesuai, namun jika hanya ada X1 jalur yang terhubung langsung ke northbridge, maka interkoneksi tersebut belum Anda butuhkan. - Perhatikan chipset southbrigde, produsen motherboard dapat dengan mudah menukar chipset tersebut dengan chipset yang lain. Dan jika hal tersebut terjadi, maka beberapa fitur yang dimiliki akan lebih sedikit dan terbatas. Karenanya Anda harus memperhatikan dengan benar. - Sama halnya dengan memilih motherboard, untuk memilih chipset yang tepat Anda juga membutuhkan second opinion untuk memberikan referensi yang tepat. Karenanya Anda bisa mendapatkan dari beberapa review pada media tentang chipset tersebut agar Anda tidak menyesal di kemudian hari. Setelah semuanya kami jelaskan, maka tinggal Anda yang menentukan pilihan dan selamat membangun komputer baru. Semoga dengan panduan ini, Anda tidak terjebak dalam memilih. TIPS PEMASANGAN MOTHERBOARD Memasang motherboard bukanlah sesuatu yang sulit. Tidak diperlukan ijasah ataupun kecerdasan jenius untuk dapat melakukannya. Melainkan hanya perlu membutuhkan ketelitian dan kemauan. Untuk melakukan hal tersebut, akan kami berikan panduan untuk Anda. 1. Perhatian khusus untuk jumper. Sampai sekarang ini memang tidak ada standar layout untuk jumper pada motherboard. Hal ini dikarenakan industri produsen motherboard, memiliki desain layout tersendiri. Meskipun tidak mencolok antara masing-masing produsen. Namun, untuk Anda yang baru kali pertama memasang motherboard, kami sarankan untuk membaca buku manualnya. Karena tidak semua produk motherboard, memiliki penjelasan text yang tertera jelas pada PCB motherboard. Jangan menebak-nebak untuk hal ini. 2. Teknologi sekrup. Cukup sulit untuk menentukan kategori yang tepat untuk hal ini. Sebelum memasang motherboard, kebanyakan casing dilengkapi sekrup yang cukup banyak. Optimalkan penggunaannya. Usahakan semua titik lubang pengikat motherboard terpasang sekrup. Dengan demikian, motherboard dapat terpasang dengan lekat di casing. Namun tentunya jangan asal pasang. Sesuaikan panjang dan ukuran sekrup sesuai dengan lubang yang digunakan. 3. Gunakan I/O Shield. Sebuah plat besi yang berfungsi untuk menutup celah yang terdapat antara input/ouput konektor dari motherboard. Dengan memasangkan plat besi tersebut, selain komputer akan terlihat rapi, komputer juga akan lebih tertutup sehingga tidak dimasuki oleh kotoran atau serangga. I/O Shield biasanya disediakan pada paket penjualan sebuah motherboard. Bentuknya yang spesifik, disesuaikan dengan ketersedian I/O pada produk motherboard yang bersangkutan. Sebaiknya jangan menggunakan I/O shield untuk motherboard lain, karena dapat menghalangi I/O yang tersedia. 4. Pilih port yang tepat. Asumsi bahwa dengan memasangkan SATA atau PATA drive ke dalam sembarang konektor akan membuat sistem Anda bisa booting. Beberapa motherboard menyediakan RAID controller untuk SATA/PATA. Untuk ini, membutuhkan driver yang biasanya disertakan dalam sebuah disket. Anda harus menginstalnya terlebih dahulu baru Windows XP Anda bisa booting. Anda juga harus melakukan setting-an terlebih dahulu dari dalam BIOS dan mengalamatkan RAID untuk bisa digunakan pada harddisk PATA. 5. Sesuaikan RAM. Sebelumnya banyak orang yang mengatakan bahwa untuk menjalankan dual-channel, cukup dengan cara memasang memory sesuai dengan warnanya. Jika Anda memasang memory pertama pada slot berwarna biru, memory kedua pun harus demikian. Namun bagaimana jika motherboard tersebut memiliki 4 slot memory dengan warna yang sama? Jawabannya bisa Anda temukan pada buku manual motherboard tersebut. Jika Anda tidak mendapatkan konfigurasi yang tepat untuk dual-channel memory tersebut, kemungkinan besar sistem akan mengalami penurunan kinerja yang cukup signifikan. 6. Gunakan power konektor yang sesuai. Pada motherboard keluaran terbaru menggunakan konektor yang berbeda dengan yang terdahulu. Oleh karena itu, pasang semua konektor power yang ada sesuai dengan yang terdapat di motherboard, jangan pernah menggabungkan dua power ke dalam satu konektor, karena bisa menyebabkan kerusakan yang fatal. 7. Pemasangan processor. Ini adalah bagian yang tersulit dalam pemasangan motherboard. Karena jika Anda salah memasangnya bukan tidak mungkin processor Anda akan rusak. Pada motherboard lama, Anda membutuhkan alat bantu obeng untuk melepaskan pengait heatsink. Dan tak sedikit yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Karenanya jika Anda masih menggunakan motherboard dengan socket lama (Socket A, dan socket 478) harus berhati-hati. Pada motherboard sekarang (socket 775, 754, dan 939) bisa dibilang bisa langsung dipasang tanpa harus menggunakan alat bantu obeng. Pengait heatsink jauh lebih mudah dioperasikan, dibanding processor jaman dulu. LEBIH LANJUT http://www.intel.com/ http://www.ati.com/ http://www.nvidia.com/ http://www.amd.com/ http://www.sis.com/ http://www.via.com.tw/

Tips Mengoptimalkan BIOS pada PC Anda



(Indonesia Version)

Secara sederhana, sebetulnya hanya ada dua pilihan pada BIOS. Membuat sistem yang tercepat atau mahu mengutamakan kestabilan. Kenali fungsi-fungsinya, maka Anda akan mendapatkan sebuah sistem yang optimal, hasil kompromi keduanya.

Seiring dikarenakan perkembangan komponen PC, sedikit banyak BIOS juga mengalami beberapa perubahan. Terutama hal ini terjadi dikarenakan terus berkembangnya beberapa komponen pendukung utama pada PC. CPU (central processor unit) tentu saja memegang peranan penting, dalam hal ini. Penggunaan CPU berteknologi 64-bit tentunya membutuhkan sebuah fungsi khusus. Demikian juga PCI Express sebagai pengganti slot AGP, dan DDR2 yang menawarkan bandwidth memory yang lebih besar dibanding DDR.

Di Persimpangan Jalan
Sebetulnya, tidak ada setting-an BIOS yang terbaik. Namun kami mencoba memberikan penjelasan, agar Anda dapat membuat setting-an optimal dengan BIOS Anda.

Dengan setting BIOS, Anda akan dihadapkan antara dua pilihan. Di sini dimungkinkan untuk lebih memacu komponen-komponen pada PC. Tentu saja dengan sebuah harga yang harus dibayar. Tanpa komponen yang berkualitas juga pendinginan komponen yang memadai, maka Anda hanya akan mendapatkan sebuah sistem yang tidak stabil.

Pilihan Load Fail-Safe Default ataupun yang sejenis, akan memberikan kestabilan terbaik. Sayangnya, pilihan ini tidak mengeluarkan seluruh kemampuan dari yang dimiliki sistem Anda.

Diharapkan, setelah membaca ulasan kali ini, Anda dapat lebih meningkatkan kemampuan PC Anda. Melalui setting ulang BIOS. Sesuatu yang mungkin sebagian orang masih takut untuk melakukannya. Dan sebagian lagi masih merasa bingung dengan fungsi-fungsi di dalamnya. Hal ini kami anggap wajar. Mengingat, tidak semua produsen motherboard menyertakan manual yang lengkap dan informatif. Khususnya untuk setting BIOS ini. Artikel ini lebih banyak berisi penjelasan menu-menu “baru” yang tersedia untuk BIOS sekarang.

Panduan, Bukan Buku Manual
Tentunya, panduan yang akan termuat pada artikel kali ini masih jauh dari lengkap. Jika lengkap, tentunya bisa Anda bayangkan, akan berapa halaman yang akan membahas BIOS pada artikel ini.

Namun setidaknya, fungsi-fungsi inilah yang kami anggap paling Anda butuhkan untuk diketahui lebih lanjut. Juga pada beberapa bagian, kami menyertakan url rujukan, tempat Anda dapat mencari informasi lebih lanjut ataupun untuk men-download aplikasi pendukung.

Istilah Fungsi yang Berlainan
BIOS (Basic Input and Output System) sebenarnya adalah sebuah firmware yang tersimpan pada sebuah EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory).

Ini yang menyebabkan BIOS memiliki beberapa perbedaan, antara satu sistem dengan sistem yang lain. Namun perbedaan antar-BIOS sebetulnya hanya pada susunan menu dan istilah yang digunakan. Selebihnya sebagian besar memiliki kesamaan pada fungsi yang diusung.

Pada artikel ini, kami memberikan contoh kebanyakan dari Phoenix-Award. Karena belakangan ini, BIOS Phoenix-Award inilah yang paling sering kami temui pada kebanyakan motherboard terbaru.

Kami juga berusaha untuk memberikan ekuivalensi nama fitur pada kebanyakan BIOS. Namun tentunya, Anda juga sudah dapat mengira-ngira fungsi apa yang sama pada BIOS Anda.

Modding BIOS
Tidak hanya PC case yang bisa menjadi sasaran modding. Modding BIOS pun dapat dilakukan. Yang perlu Anda lakukan adalah sebuah aplikasi yang tepat.

Beberapa produsen motherboard juga menyertakan aplikasi untuk melakukan modding BIOS. Namun, kebanyakan hanya menyediakan fasilitas sederhana. Seperti mengganti layar saat boot. Lebih dari itu, biasanya para produsen tidak menyediakannya. Dan kali ini, kami akan memberikan beberapa panduan bagi Anda yang tertarik untuk melakukannya.

Pada bagian tersebut akan membahas mulai dari yang paling sederhana. Seperti mengganti welcome boot screen dari BIOS. Sampai beberapa aplikasi unik yang mampu memberikan keleluasaan untuk mengedit BIOS.

Seperti Award BIOS Editor, yang mampu mengedit menu-menu yang akan tampil pada BIOS. Ingat, aplikasi ini hanya terbatas membuka fungsi yang tersembunyi pada menu BIOS. Bukan membuat ulang program BIOS untuk menjalankan fungsi tertentu.

Ini juga berguna sekiranya Anda sudah bosan menunggu-nunggu update BIOS yang disediakan dari produsen motherboard Anda. Ataupun untuk produk yang sudah discontinue, atau malah sang produsen tidak menyediakan sama sekali perihal update BIOS ini.

Processor & CPU Frequency
Terdapat beberapa varian nama untuk fungsi yang satu ini. Anda dapat menemukan fungsi ini dengan menu bernama Adjust CPU FSB frequency, atau CPU host clock.

Dapat ditemukan dalam menu Advanced Chipset Feature. Atau beberapa menu khusus untuk overclocking, seperti Jumperfree Configuration, uGuru, Cell menu, dan seterusnya. Secara default, setting yang sering digunakan adalah pada mode Standard, Default, atau Auto.

CPU Frequency = ?
CPU Frequency didapatkan dari hasil perkalian antara clock dan multiplier. Clock pada beberapa BIOS disebut dengan external clock. Sedangkan multiplier factor adalah faktor pengali.

Namun dengan perkembangan penamaan processor belakangan ini, membuat hal ini tidak sesederhana dulu, waktu penamaan processor menggunakan frequency kerjanya. Jadi, ada baiknya Anda masih memiliki data acuan untuk setting processor yang Anda gunakan. Atau dapat juga mencarinya pada situs resmi para pembuat processor. Setidaknya ini akan menghindarkan kesalahan pada setting.

Mengandalkan Nilai Setting Auto
Mengoptimalkan sebetulnya cukup sederhana. Menggunakan setting auto pada kebanyakan kasus memang yang terbaik. Kecuali karena satu dan lain hal, ada kesalahan saat pembacaan processor secara otomatis.

Jika hal ini yang terjadi pada kasus Anda, maka samakan setting BIOS dengan spesifikasi processor yang digunakan. Pastikan nilai clock, multiplier, dan terkahir CPU frequency sesuai dengan spesifikasi processor yang digunakan.

Saran kami, selama tidak ada masalah, setting auto sangatlah disarankan. Beberapa produsen motherboard, menyesuaikan setting CPU frequency sesuai dengan beban kerja PC. Beberapa juga menyediakan preset profile, dengan beberapa tingkatan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat terus dilakukan.

Catatan: kesalahan setting CPU frequency memiliki konsekuensi kerusakan dan ketidakstabilan sistem. Kerusakan dapat terjadi baik pada CPU, maupun motheboard. Pastikan, setting sesuai dengan spesifikasi.

RAM: DRAM Timing Selectable
Berikut adalah cara mengoptimalkan setting timming modul RAM yang terpasang pada sistem. SPD (Serial Presence Detect) akan membaca informasi yang terdapat pada EEPROM (Electrically Eraseable Programmable Read Only Memory), antara lain memory type, size, speed, voltage interfaces, dan module bank.

Secara default, kebanyakan motherboard akan memiliki nilai pada setting BIOS dengan Auto, atau By SPD. Keduanya samasama mengacu pada SPD modul yang terpasang.

Hal yang Harus Diperhatikan
Untuk mengoptimalkannya sebetulnya cukup sederhana. Hanya diperlukan empat hal yang perlu diperhatikan.

CAS Latency Time: mendefinisikan latency yang terjadi antara proses pembacaan DRAM sampai dengan waktu tersedianya data tersebut.

Act to Precharge Delay: mendefinisikan waktu yang dibutuhkan (dalam satuan DRAM clock) yang akan digunakan sebagai parameter DRAM.

DRAM RAS to CAS Delay: waktu DRAM antara saat memungkinkan memberikan active command, dengan waktu proses read/write.

DRAM RAS Precharge: waktu idle yang dibutuhkan untuk perintah precharge.

Kenali RAM Anda
Sesuaikan dengan kemampuan modul DRAM yang terpasang. Jika sistem Anda terpasang beberapa DRAM dengan kemampuan beragam, pilih modul DRAM dengan kemampuan terendah sebagai acuan untuk setting timming DRAM.

Untuk mengetahui informasi mengenai modul RAM yang terpasang, bisa menggunakan beberapa utility system info yang dapat menjabarkan spesifikasi detail DRAM.

Jika ingin melakukan overclock pada RAM, sesuaikan dengan spesifikasinya. Karena setting RAM paling berpengaruh dengan kestabilan sistem.

Selama tidak ada masalah, setting By SPD sangatlah disarankan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat terus dilakukan.

Jika Anda memiliki cukup waktu untuk berksperimen ataupun memiliki informasi yang lebih baik mengenai modul memory yang terpasang, mencoba setting timming yang lebih agresif dapat meningkatkan kinerja PC.

Processor: AMD Configuration
Untuk pembahasan ini, menurut kami adalah yang paling menarik. Di mana perkembangan penambahan menu BIOS paling dirasakan.

Berikut adalah pembahasan fungsi-fungsi khusus, yang hanya tersedia pada BIOS untuk motherboard dengan platform processor AMD. Lebih khususnya lagi, yaitu untuk jajaran Athlon 64 (dan beberapa model Sempron).

Perlu diperhatikan adalah keragaman chipset yang digunakan. Ini akan sedikit banyak memberikan perbedaan baik pada nama fungsi maupun fasilitas yang tersedia.

HyperTransport
Penjelasan singkat mengenai teknologi HyperTransport adalah sebagai berikut. Adalah penerapan interface high speed hubungan point-topoint, menghilangkan masalah I/O bottleneck.

Cara yang digunakan AMD antara lain dengan memindahkan memory controller, terintegrasi dengan processor. Ini akan menghasilkan tingkat latency yang lebih rendah. Dan memungkinkan penyederhanaan desain routing motherboard secara keseluruhan.

HyperTransport atau dahulu dikenal dengan istilah Lightning Data Transport (LDT) biasanya disesuaikan dengan faktor pengali bus processor. Jika processor AMD Anda terbaca dengan sempurna, Anda dapat mebiarkannya pada nilai auto. Jika tidak, sebaiknya samakan dengan nilai faktor pengali processor.

AMD Cool‘n’Quiet
Seiring pertambahan kemampuan kinerja processor, sekaligus menambah pasokan daya yang dibutuhkan, panas yang dihasilkan, juga tingkat kebisingan yang meningkat dari fan untuk mendinginkan processor, solusi AMD Cool‘n’Quiet dimaksudkan untuk mengeliminasi hal tersebut.

Fungsi ini dapat ditemukan pada tempat yang beragam. Kebanyakan produsen motherboard, meletakkan fungsi ini pada menu khusus yang disediakan oleh produsen motherboard.

Catatan: Fungsi hanya berlaku untuk processor mulai dari AMD Sempron 3000+ (socket 754) dan seterusnya. Untuk dapat memfungsikan fasilitas ini, selain mengaktifkannya pada BIOS diperlukan driver untuk operating system dan CPU cooler yang mendukung teknologi ini.

Processor: Intel Configuration
Tentu saja ada beberapa fungsi yang khusus hanya dapat ditemukan pada BIOS untuk motherboard processor Intel.

Fungsi yang akan dibahas kali ini memang hanya berlaku untuk processor Intel jajaran tertentu. Jika processor dan motherboard yang Anda gunakan sudah mendukung. Inilah beberapa hal yang dapat Anda lakukan.

Hyper-Threading
Tentu saja, ini bukan istilah asing lagi. Jangan lupa mengaktifkannya, sekiranya Anda menggunakan processor yang sudah mendukung teknologi ini.

MPS Version Ctrl For OS
Multi-Processor Specification (MPS) sangat menentukan informasi yang diberikan kepada operating system. Pilihlah versi 1.4. Kecuali jika Anda masih menggunakan operating system lawas, seperti NT4. Terpaksa menggunakan pilihan 1.2.

CPU Thermal-Throtling
Fungsi ini akan mengamankan processor dari overheating. Selain meminimalkan panas yang dihasilkan, fungsi ini juga sedikit banyak akan memperpanjang umur processor Anda.

Thermal Management
Biasanya dapat Anda temukan pada Advanced BIOS FeatureCPU Feature. Istilah ini menggantikan penggunaan istilah CPU Thermal-Throtling. Fungsinya sama, dengan melakukan perlambatan. Perintah TM1 digunakan mulai pada era Intel Pentium III. Fungsi ini juga dikenal dengan nama Intel SpeedStep.

Pada jajaran processor terbarunya dengan teknologi Intel Extended Memory 64 Technology (Intel EM64T), Enhanced Intel SpeedStep juga dapat menurunkan kecepatan saat idle. Selain mengurangi panas yang dihasilkan, ini juga menurunkan tingkat noise yang dihasilkan HSF processor. Dijanjikan penurunan kinerjanya tidak akan sedrastis TM1.

Beberapa motherboard memberikan keleluasaan lebih untuk mengaturnya. Anda dapat mendefinisikan nilai TM2 Bus VID, sesuai dengan tegangan (volt) yang ditentukan. Juga nilai TM2 Bus Ratio, untuk menentukan clock ratio. Sayangnya untuk TM2 Bus Ratio ini, diperlukan processor dengan multiplier yang tidak ter-lock.

VGA: VGA Tuning
Peralihan slot Video Graphics Adapter (VGA) dari Accelerated Graphics Port (AGP) menjadi PCI Express x16 memang memberikan bandwidth jauh lebih besar. Dibandingkan dengan AGP 8x dengan bandwidth maksimal 2,1GB/s, sedangkan PCI Express x16 dapat menawarkan bandwidth mencapai 4 GB/s.

Perubahan ini juga terjadi pada fungsi yang tersedia pada BIOS. Beberapa fungsi setting untuk PCI-Ex x16 sebetulnya bisa dianalogikan dengan fungsi pada AGP.

AGP Frequency dan PCI-Ex Frequency
Secara default, fungsi ini ada pada nilai auto. Jika nilai default untuk AGP pada 66 MHz, maka untuk PCI-Ex bekerja pada 100 MHz. Jika Anda termasuk pelaku overcolcking, perlu penyesuaian tersendiri untuk menentukan nilai saat menaikan kecepatan bus VGA ini.

AGP Transfer Mode
Mungkin Anda masih ingat, awal kali pertama slot AGP muncul. AGP transfer mode terus berkembang mulai dari 1x, 2x, 4x, dan 8x. Untuk interface VGA PCI Express x16, fungsi yang serupa ini tidak tersedia.

PEG Link Mode
PEG (PCI Express Graphics) Link Mode adalah fungsi baru yang tersedia pada beberapa BIOS. Tergantung pada produsen motherboard, karena menurut pengalaman kami fungsi ini tidak tersedia pada semua motherboard dengan slot PCI-Express x16.

Sebetulnya belum ada penjelasan yang pasti untuk fungsi ini. Pilihan yang tersedia adalah Auto, Slow, Normal, Fast, dan Faster. Dan pada beberapa kasus, ini akan mengubah kecepatan kerja VGA. Baik core clock maupun memory clock. Jika Anda memiliki waktu selang, cobalah fungsi ini untuk mendapatkan kinerja VGA yang lebih baik.

AGP Aperture Size dan PEG Buffer Length
Keduanya memiliki fungsi yang dapat dibilang sama. AGP Aperture Size secara spesifik berfungsi untuk menentukan jumlah RAM yang dialokasikan untuk AGP.

Sedangkan PEG Buffer Length hanya memberikan tiga pilihan: Auto, Short, dan Long. Gunakan pilihan Long, jika penggunaan PC Anda membutuhkannya dan Anda memiliki RAM yang berlimpah.

Boot: Quick Boot
Meskipun pembahasan sejenis juga sudah tersedia pada artikel terdahulu. Seperti bagaimana cara mengatur boot sequence. Saran kami tetap sama. Pilihlah boot sequence yang benar-benar diperlukan dalam penggunaan sehari-hari. Apalagi jika BIOS motherboard Anda juga sudah menyediakan sebuah boot menu khusus. Ini akan memudahkan Anda sesekali mengubah boot sequence, tanpa perlu berbelit-belit masuk ke BIOS.

Selain itu, masih banyak yang bisa dilakukan dengan mudah untuk mempercepat proses booting PC Anda. Di sini akan dijelaskan, setting BIOS apa saja yang dapat dilakukan untuk melakukan hal ini.

Tinggalkan Floppy Disk
Mematikan fungsi Boot Up Floppy Seek adalah salah satunya. Sekaligus tidak menyertakan Floppy Drive sebagai salah satu bagian boot sequence. Apalagi mengingat makin jarangnya Anda melakukan booting dengan disket.

Keduanya harus dilakukan, agar tujuan percepatan waktu booting tercapai.

Optimalkan Fungsi
Anda menggunakan motherboard yang sudah mendukung konfigurasi harddisk RAID, atau malah interface SATA RAID. Tidak ada yang buruk dengan hal ini.

Namun, misalnya Anda masih mengandalkan perangkat dengan interface parallel ATA, dan tanpa memanfaatkan fungsi RAID atau SATA yang tersedia. Maka, mengaktifkan fungsi-fungsi tersebut hanya akan memperlambat proses booting.

Jika Anda perhatikan, saat mengaktifkan fungsi RAID. Setelah proses POST selesai dilakukan, terlihat fungsi serupa yang berjalan. Ini adalah proses BIOS dari RAID controller yang berjalan.

Mematikan fungsi ini akan menghemat waktu booting tidak kurang dari 2 detik. Tergantung pada waktu delay untuk deteksi harddisk dengan interface yang bersangkutan. Toh sekiranya Anda ingin memanfaatkannya, yang diperlukan adalah mengubah nilai dalam menu Integrated Peripherals pada IDE/SATA RAID function. Ataupun sekaligus mematikan fungsi Silicon SATA Controller, yang sama sekali belum berguna sekiranya Anda belum menggunakan interface ini.

Harddisk: Setting IDE Sequence
Mungkin sebagian besar dari Anda akan segera bertanya, apa susahnya mengatur hal yang satu ini? Memang relatif mudah, namun tidak demikian dengan bertambahnya interface untuk harddisk pada motherboard terbaru, yang dilengkapi dengan interface SATA, ataupun PATA.

Tidak seperti pada motherboard terdahulu, yang hanya menyediakan pilihan konektor PATA untuk IDE drive. Secara default, harddisk yang terpasang pada konektor IDE Primary Master, akan menjadi urutan pertama proses boot.

Dengan tersedianya interface SATA, maka pilihan setting untuk IDE ini sedikit lebih rumit. Namun setidaknya, Anda diberikan kebebasan untuk menentukan sesuai dengan penggunaan.

Hal ini dapat dilihat, jika Anda masuk ke dalam menu OnChip IDE Device. Biasanya dapat Anda temukan pada Integrated Peripherals.

Di dalam menu ini, terdapat berbagai pilihan, untuk menentukan urutan sequence IDE, berdasarkan konektor yang digunakan. Perlu diperhatikan di sini adalah konfigurasi SATA yang didefinisikan di menu BIOS ini.

SATA Mode
Menentukan mode aktif untuk on-chip Serial ATA. IDE: menjadikan on-chip Serial ATA sebagai IDE mode. RAID: Serial ATA bekerja dalam RAID mode. AHCI (Advanced Host Controller Interface): Serial ATA menjadi AHCI mode, untuk meningkatkan kegunaan dan performanya.

On-Chip Serial ATA
Menentukan fungsi on-chip Serial ATA. Disabled: men-disable-kan fungsi Serial ATA controller. Auto: BIOS yang akan mengatur secara otomatis fungsi ini. Combined Mode: menggabungkan fungsi PATA dan SATA (total jumlah maksimal 4 IDE drive). Enhanced Mode: enable keduanya, baik Parallel ATA dan Serial ATA (total jumlah maksimal 6 IDE drive). SATA Only: SATA beroperasi pada legacy mode.

PATA IDE Mode
Secara khusus, mengatur mode untuk konektor IDE1. Primary: “IDE1” connector bertugas sebagai Primary Master dan Primary Slave channel (layaknya motherboard terdahulu). Secondary: “IDE1” connector bertugas sebagai Secondary Master dan Secondary Slave channel.

Processor: Dynamic OC
Kebanyakan produsen motherboard terkemuka menyertakan fungsi ini. Tentu saja dengan penamaan yang sedikit berbeda. Namun sebagian besar memiliki banyak kesamaan, yaitu dengan tersedia profile setting overclocking, untuk memudahkan penggunaannya.

Bahkan beberapa juga menyertakan fungsi overclocking otomatis, menyesuaikan dengan beban kerja sistem secara otomatis. Bahkan tanpa memerlukan campur tangan dari penggunanya.

Apalah Arti Sebuah Nama
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, fungsi yang semacam ini memiliki nama yang berbeda-beda. Pada ASUS, dikenal dengan nama ASUS AI NOS (Non-delay Overclocking System). ABIT menyebutnya dengan OC Guru - AutoDrive. Gigabyte punya fitur yang disebut C.I.A.(CPU Intelligent Accelerator), yang sekarang sudah pada generasi kedua. MSI memiliki CoreCenter, yang memiliki fungsi sejenis.

Letaknya pada menu BIOS pun juga beragam. Ada yang langsung tersedia pada menu utama BIOS. Ada juga yang diperlukan sedikit penjelajahan di dalam menu BIOS, sebelum Anda dapat berhasil sampai ke menu ini.

Profile
Beberapa di antaranya juga menyertakan pilihan profile overclocking yang akan digunakan. Ini akan menyesuaikan overclocking otomatis yang akan digunakan. Pesan kami, sesuaikan dengan kemampuan perangkat pendukung lainnya yang digunakan pada
sistem.

Utamakan Kestablian
Dan cara yang paling tepat adalah menggunakan metoda trial dan error. Dikarenakan keragaman komponen pada PC. Jika pada setting sebelumnya, sistem Anda masih menunjukkan ketidakstabilan, ada baiknya menurunkan ke step di bawahnya. Dan jika semua profile sudah Anda coba, namun tingkat kestabilan sistem masih menyedihkan, maka Anda terpaksa memilih fungsi ini pada pilihan disable. Sebab, secepat apapun performa sistem Anda tidak akan banyak gunanya jika tidak disertai dengan tingkat kestabilan yang bisa diandalkan. Tentu Anda tidak menginginkan, sistem yang sering crash.


PERTOLONGAN PERTAMA PADA BIOS
Tanpa disadari, BIOS adalah bagian yang juga penting dalam sistem PC Anda. Tanpa semua fungsi pada BIOS yang terlewati dengan sempurna, maka sistem Anda tidak akan bekerja dengan optimal.

Bahkan pada beberapa kondisi, BIOS yang ngambek, dapat membuat PC Anda tidak berfungsi. Semisal, saat mencoba melakukan overclocking yang berakhir dengan kegagalan ataupun kesalahan konfigurasi CPU.

Sistem akan menyala, namun tanpa proses yang dapat berjalan. Apa yang harus dilakukan?

1. Jika masih memungkinkan untuk masuk menu BIOS, yang perlu dilakukan sederhana. Pilihlah menu Load System Default Settings atau Load Fail-Safe Default, atau yang sejenis. Ini akan mengembalikan preset atau profile BIOS dengan setting default, yang akan memastikan sistem dapat bekerja. Perlu diingat, ini tidaklah optimal. Analoginya bagaikan sebuah operating system yang bekerja pada safe mode.

2. Langkah berikut tidak berlaku untuk semua motherboard. Terlebih motherboad yang telah berumur lebih dari lima tahun.

Beberapa produsen motherboard, khususnya untuk seri premium, memberikan fasilitas khusus untuk hal semacam ini. Sebagai contoh, produsen yang memiliki fitur semacam ini adalah ASUS dengan CPR (CPU Parameter Recall), DFI dengan CMOS Reloaded atau seperti Gigabyte yang menyediakan Dual BIOS. Fitur semacam ini akan terasa memudahkan pemiliknya, saat berhadapan dengan masalah semacam ini. Cara penggunaan detail, dapat Anda lihat kembali pada buku manual yang tersedia di paket penjualan.

3. Jika langkah-langkah termudah di atas belum dapat membantu mengembalikan fungsi BIOS, maka langkah selanjutnya sedikit lebih merepotkan.

Clear CMOS adalah langkah selanjutnya yang perlu dilakukan. Untuk melakukan hal ini, terpaksa membuka PC case agar dapat mengakses motherboard.

Beberapa motherboard menyediakan jumper untuk clear CMOS. Letak jumper ini, dapat ditemukan pada manual motherboard.

Ada juga yang menggunakan cara melepaskan baterai CMOS. Karena memang tidak tersedianya jumper Clear CMOS, meski Anda sudah mencari-cari jumper clear CMOS.

Sedikit lebih mudah bagi pengguna motherboard ABIT yang memiliki Guru Game Panel. Pada panel tambahan ini tersedia CMOS Reset Button. Anda dapat dengan mudah melakukan Clear CMOS, tanpa perlu membuka PC case.

Modding BIOS
Modding dapat dilakukan tidak hanya pada PC case. Bahkan pada BIOS pun, modding juga dapat dilakukan.

Mulai dari yang sederhana. Seperti mengganti logo boot screen, atau sekadar mengganti logo EPA (Environmental Protection Agency) Pollution Preventer.

Sampai yang mungkin selama ini tidak terpikirkan. Seperti mengganti nama field menu pada BIOS, ataupun membuka menu yang tersembunyi pada BIOS.

Peringatan: sebaiknya lakukan backup BIOS, sebelum melakukan modding BIOS. Pastikan Anda sudah mengetahui segala risiko dan cara penanggulangannya. Risiko dan gangguan sistem mungkin saja terjadi.

Modding File BIOS
Perlu diperhatikan, proses edit untuk modding BIOS hanya dapat dilakukan pada file BIOS. Bukan langsung pada BIOS yang sedang berjalan.

Jadi, sekiranya Anda ingin melakukan modding BIOS, dibutuhkan BIOS yang masih berupa file. Bisa didapatkan dengan cara men-download pada situs produsen (biasanya terdapat pada link pilihan support, download update BIOS).

Atau Anda juga dapat menyimpan file BIOS ke dalam bentuk file (biasanya berupa file berekstensi BIN). Proses ini dapat dilakukan dengan mem-back-up BIOS ke dalam file. Aplikasi semacam ini banyak tersedia dalam kebanyakan paket penjualan motherboard.

Beberapa program flash untuk update BIOS dimanfaatkan untuk menyimpan BIOS menjadi file. Misalnya menggunakan Award Flash (Awdflash). Setelah BIOS tersimpan dalm bentuk file, baru proses modding dapat dilakukan.

Untuk menggunakan BIOS yang sudah ter-modding, perlu dilakukan proses sebaliknya. Flash BIOS dengan file BIOS yang sudah ter-modding.

EPACoder
Aplikasi ini dikhususkan untuk mengganti logo EPA saja, tidak lebih dari itu. Anda dapat melakukan convert dari file BMP, dengan kedalaman warna maksimal 4 bit (16 warna atau monochrome). Sebaiknya ukuran gambar yang digunakan beresolusi kisaran 136x84 pixel.

Fungsi semacam ini juga disediakan oleh beberapa produsen motherboard. Namun kebanyakan hanya dikhususkan untuk mengganti logo boot screen pada BIOS.

Info selengkapnya dapat dilihat di http://www.technik.swiebodzin.pl/edukacja/informatyka/bios/tools/epacoder.htm.

Award BIOS Editor
Untuk sementara, aplikasi Award BIOS Editor ini lah yang memiliki kemampuan modding BIOS paling lengkap.

Tentu saja aplikasi yang satu ini juga tidak disediakan oleh Award sendiri. Jadi, penggunaannya benar-benar di luar tanggung jawab para pemrogram BIOS.

Sebetulnya, banyak yang dapat dilakukan oleh aplikasi ini sendiri. Bahkan Anda dapat mengedit menumenu pada BIOS. Termasuk nilai default yang disediakan. Pada tree dalam Recognized Items, tersedia System BIOS. Jika Anda pindah ke tab Setup Menu, maka akan terlihat tampilan menu dari masing-masing halaman. Pada tab BIOS ID/Versions, Anda juga dapat melihat dan mengganti info tambahan yang tersedia pada BIOS. Layaknya sebuah system tool yang banyak tersedia untuk operating system Windows.

Sayangnya, aplikasi ini tidak dilengkapi dengan manual yang terdokumentasi dengan baik. Juga aplikasi ini tidak kompatibel dengan seluruh BIOS. Namun bagi Anda yang beruntung memiliki BIOS yang kompatibel dengan aplikasi ini, kami ucapkan selamat memodifikasi BIOS Anda.

Info selengkapnya bisa Anda dapatkan di http://awdbedit.sourceforge.net.

FAQ: Yang Harus Diketahui Seputar BIOS

Berikut ini adalah lima hal penting yang perlu diketahui seputar BIOS. Kemungkinan sebagian besar dari Anda tidak akan mengalami hal ini. Hanya saja untuk berjaga-jaga, sekiranya di antara hal berikut ini terjadi dengan PC, Anda telah mengetahui apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan.

01. Clear CMOS Saat Instalasi Motherboard Baru.
Pertanyaan: Perlukah melakukan clear CMOS, sebelum menginstalasi motherboard baru?

Jawab: Walaupun dalam banyak kasus, hal ini sama sekali tidak perlu dilakukan. Namun, hal ini sangat direkomendasikan untuk dilakukan sebelum menginstalasi komponen pada sebuah motherboard baru. Untuk menjaga kompatibilitas komponen hardware yang akan diinstal dengan motherboard. Sebab ada kemungkinan, komponen hardware yang digunakan pada masa pengujian QA (Quality Assurance), menggunakan komponen yang berbeda.

Masalah inkompatibilitas dapat saja terjadi, terutama pada setting CPU dan beberapa komponen pendukung lainnya.

02. Proses Tidak Sempurna pada Saat Update BIOS.
Pertanyaan: Apa yang harus dilakukan, sekiranya saat dilakukan update BIOS tiba-tiba sistem crash ataupun listrik padam?

Jawab: Inilah yang paling ditakutkan selama proses melakukan update BIOS. Musibah memang bisa terjadi di mana dan kapan saja. Yang harus dilakukan jika hal ini terjadi adalah sebagai berikut.

Lakukan secepatnya clear CMOS. Sekiranya sistem hang, sebelum mematikan ataupun melakukan reset, pindahkan jumper ke posisi clear CMOS. Tindakan ini semacam proses undo pada beberapa aplikasi. Dengan harapan, EEPROM pada BIOS akan kembali ke BIOS semula.

Kecuali motherboard Anda dilengkapi dengan BIOS back-up. Anda dapat dengan mudah melakukan restore BIOS utama. Mengandalkan BIOS backup yang tersedia pada motherboard Anda.

03. PC Gagal Melakukan Proses Booting.
Pertanyaan: Sesekali sistem mengalami gagal boot, setelah sistem dimatikan secara keseluruhan (cabut kabel AC, switch off pada PSU). Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?

Jawab: Sebaiknya, jika PC direncanakan tidak akan digunakan dalam waktu lama, maka catuan power AC ke PC dicabut. Atau minimal switch PSU di dalam posisi off. Namun setelah itu, PC mengalami gagal boot.

Ini terjadi karena belum meratanya catuan daya ke seluruh komponen PC. Termasuk BIOS. Ini yang menyebabkan proses boot gagal dilakukan dengan sempurna. Gejalanya adalah, PC menyala, namun tidak melanjutkan proses boot, bahkan tanpa terdengar bunyi POST code.

Yang perlu dilakukan sederhana. Beri interval waktu, setelah melakukan sambungan ulang power AC (kurang lebih 30 detik). Ini untuk memastikan PSU sudah beroperasi dengan optimal.

Memastikan tegangan listrik juga dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Demikian juga dengan pemilihan PSU yang lebih berkualitas pada PC Anda.

04. Perlukah Update BIOS?
Pertanyaan: Pada situs resmi produsen motherboard yang digunakan, tersedia update BIOS. Perlukah melakukan update dengan BIOS versi terbaru?

Jawab: Alasan yang paling tepat untuk munculnya kebutuhan update BIOS adalah saat menambahkan kompatibilitas untuk sebuah komponen yang terpasang. Seperti harddisk ukuran 200 GB, CPU terbaru yang sering membutuhkan update BIOS untuk dapat berjalan dengan sempurna.

Juga tidak disarankan, untuk melakukan update BIOS dengan alasan memperbaiki salah satu software bug dari BIOS. Hal ini sangat jarang terjadi. Kecuali dinyatakan secara khusus.

Atau, dalam versi BIOS yang digunakan, terdapat banyak bug yang mengganggu. Update BIOS dengan alasan selain itu, memang tidak ada salahnya. Namun kemungkinan besar, itu hanya akan membuang waktu saja.

05. Setting BIOS Tidak Tersimpan pada CMOS.
Pertanyaan: Mengapa CMOS tidak menyimpan setting BIOS?

Jawab: Ada dua kemungkinan. Perhatikan POST yang diberikan saat booting. Jika pesan yang diberikan semacam ini "CMOS checksum invalid" atau "Invalid configuration, run Setup", penjelasannya sangatlah sederhana. CMOS tidak dapat menyimpan setting BIOS, dikarenakan kurangnya daya dari baterai CMOS. Jadi, yang perlu dilakukan, hanyalah mengganti baterai CMOS dengan yang baru. Kebanyakan bertipe CR2032. Dan baterai ini relatif mudah didapatkan, tidak hanya tersedia pada toko komputer.

Kemungkinan kedua, terjadi karena kesalahan setting. Beberapa motherboard menyediakan jumper clear password (CLR_PWD), yang dapat menyebabkan setting BIOS tidak dapat tersimpan. Untuk detail yang satu ini, ada baiknya untuk terpaksa membukabuka buku manual motherboard Anda. - B. Setyo Ryanto

Wednesday, January 3, 2007

SONY ERICSSON TIPS



  • Secret Codes for Sony Ericsson phones

  • Sony Ericsson Rahsia Menu: -> * <- <- * <- * Awak akan lihat model telefon, maklumat perisian, IMEI, maklumat konfigurasi, sim mengunci status, jam masa Nyata, masa berkumpul dan teks seluruh label-label.Anda boleh juga menguji telefon-telefon anda perkhidmatan-perkhidmatan dan perkakasan daripada menu ini (pameran utama, kamera, MENGETUAI/pencahayaan, Memancarkan Mengetuai, papan kekunci, fon telinga, penceramah, mikrofon, radio dan penggetar
  • IMEI Nombor: *#06#
  • Lockstatus: <- * * <-
  • Jalan pintas untuk dail terakhir nombor: 0#
  • Jalan pintas untuk sim nombor: Di menu utama jenis satu nombor dan tekan #
  • Sekiranya anda mengubah bahasa dari kegagalan untuk apa-apa bahasa lain, kemudiannya ia mungkin sukar untuk beralih bahasa asal. Jalan pintas sangat mudah. Hanya tekan <> . < berdiri untuk meninggalkan anak panah mengancingkan atau kayu bedik dan > berdiri untuk hak anak panah mengancingkan atau kayu bedik.
  • If you change the language from default to any other language, then it may be difficult to switch to default language. The shortcut is very simple. Just press <> . <> stands for right arrow button or joystick

Symbian p900-910 Sony ericsson Tips


  • How can I reboot the phone if it froze? Do I have to remove the battery?
    If your phone just froze and doesn't react to pressing any buttons, you don't have to remove the battery to restart it. Sony Ericsson P-series phones have a soft-reboot function. Just press and hold the Power button for about 10 seconds and the phone will reboot.

  • How to reset the lanuguage back to English?
    If you happened to select some language for the user interface that you don't understand and you cannot find the language selection preferences to switch it back to your language, you can quickly reset the UI to the default English language. Close the flip so that the main phone screen is displayed and enter the following code: jog_dial_down 0 0 0 0 jog_dial_up (i.e. rotate the jog one step down, enter four zeroes, rotate the jog one time up). Then press 2 to confirm.

Tuesday, January 2, 2007

GPS AND MAPPING






MALAYSIA GPS MAPPING
http://www.malsingmaps.com/forum/index.php
http://www.navitech.com.my/home.php
http:///www2.mapking.com/en/
http://www.naviandmap.com/

Bagi pendapat saya map dari navi and map yang terbaik tepat dan grafik pun cantik,
navitech banyak lagi perlu dibaiki,tapi ok laa daripada mapking,map dari mapking old version dan banyak bug